Kamis, 22 Maret 2012

Di Atas Satu Alas

(The Church's One Foundation)
Lirik: Samuel J. Stone (1839-1900)
Musik: Samuel S. Wesley (1810-1876)

Kata-kata dari lagu ini ditulis oleh Samuel J. Stone. Ketika itu banyak perbedaan bahkan pertentangan mengenai ajaran kristen yang sejati. Gereja mencoba mengenal kebenaran Tuhan yang sejati yang sudah diajarkan oleh Alkitab. Seorang hamba Tuhan di Inggris bernama John William Colenso mengajarkan bahwa kitab Perjanjian Lama seperti Kejadian, Keluaran, Bilangan, Immamat, dan Ulangan itu sebenarnya tidak menjadi bagian dari alkitab kita sekarang. Kemudian ajaran yang salah ini ditentang oleh seorang hamba Tuhan yang lain bernama Gray. Kemudian ajaran dari Colenso dan Gray mempengaruhi gereja. Ada yang percaya pada ajaran Colenso dan ada juga yang percaya pada ajaran Gray. Maka Samuel J. Stone yang saat itu adalah hamba Tuhan dari Gereja Inggris tahun 1866, menuliskan pengakuannya dalam suatu puisi yang kemudian dijadikan lagu “Di atas satu Alas”.

Sebenarnya teks dari lagu ini, diambil dari pengakuan iman rasuli. Bagian ini berisikan “Aku percaya kepada gereja yang kudus dan Am, persekutuan orang kudus”. Ia percaya bahwa kalau pun ada perbedaan tetap harus disadari bahwa gereja itu kudus dan satu. Jangan sampai terjadi perkelahian atau pun permusuhan yang tidak perlu antar gereja. Kalau pun ada perbedaan ajaran, gereja harus terus belajar untuk mengerti kebenaran yang ada dalam alkitab. Dan terus mau untuk dikoreksi oleh kebenaran itu. Dan kita mesti ingat bahwa Yesus Kristus adalah Kepala gereja di sepanjang zaman. Gereja berada dalam pengawasanNya dan pemeliharaanNya.

Pembuat musik dari puisi ini adalah Samuel S. Wesley. Dia lahir di London pada 1810. Samuel Wesley ini adalah cucu dari Charles Wesley yang adalah seorang penulis lagu hymn juga. Masih ingat tentang Charles Wesley? Majalah Kita juga pernah memuat mengenai Charles Wesley. Coba kalian buka kembali Majalah-Majalah sebelumnya. Ternyata cucu dari Charles Wesley ini juga terlibat dalam penulisan hymn. Tapi mungkin memang tidak sebanyak yang ditulis oleh Charles Wesley. Apakah kalian juga tertarik untuk menulis lagu untuk Tuhan? Atau mungkin saja kalian diberikan bakat untuk menulis suatu lagu untuk Tuhan. Persembahkanlah seluruh hidup kalian untuk menyenangkan Tuhan.

Disadur dari: 101 Hymn Stories oleh Kenneth W. Osbeck dan The Worshiping Church.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar