Senin, 11 September 2023

Bertumbuh Dalam Kesunyian


Ini adalah kisah tentang tumbuhan yang saya pelihara. Di depan kamar saya ada tumbuhan yang “diwariskan” dari penghuni sebelumnya. Dia tidak tahu nama dari tanaman tersebut, apalagi saya. Tapi setiap hari saya selalu menyirami tumbuhan ini. Sampai suatu kali tumbuhan itu semakin tinggi dan cukup mengganggu jalan yang sempit, sehingga saya memutuskan untuk memotongnya. Dalam hati saya, “Suatu kali tumbuh lagi.” Saya hanya menyisakan batang utamanya. Besok harinya, saya tetap siram. Hari ke-2, saya siram lagi. Hari ke-3, saya mulai berpikir, “Apa benar akan tumbuh? Kok gak keliatan ada pertumbuhan seperti daun hijau atau batang baru muncul.” Saya menanyakan orang lain untuk memastikan bahwa tanaman tersebut akan tumbuh. Orang itu bilang bahwa tanaman akan tumbuh tetap siram air saja. Saya pun tetap melakukannya sampai kurang lebih seminggu tidak terlihat apa-apa. Tibalah saya harus ke Semarang, saya sudah tidak memikirkan lagi bagaimana tanaman tersebut. Setelah saya kembali ke Yogya, saya kaget karena melihat ada daun kecil berwarna hijau muncul. Saya senang dan begitu bersyukur. Saya merenungkan beberapa hal:

1. Jangan lelah untuk bertekun dan berharap. Ketekunan tidak sia-sia karena harapan itu ada. Harapan itu ada karena Tuhan itu nyata. Where there is God, there is hope. Rm. 5:3-5, “… karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”

2. Pertumbuhan sejati itu dari dalam ke luar. Selama disiram mungkin belum menghasilkan daun hijau atau batang yang baru tapi tumbuhan itu menyerap semua yang diperlukan bertumbuh. Ia bertumbuh di dalam lalu terpancar ke luar. Yeh. 11:19-20; 36:26-27, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu … . Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”

3. Kelihatan mati, tidak berarti mati. Secara fenomena, tumbuhan tersebut kelihatan mati meskipun disiram terus-menerus. Tapi kehidupan itu tidak selalu langsung nampak di luar. Kehidupan sejati dari dalam yang kemudian nampak ke luar. Kehidupan sejati membangun akar yang kuat ke dalam, sampai pada waktunya muncul ke luar dan menghasilkan buah pada waktunya (Mazmur 1:3)