Selasa, 09 Juni 2020

Tuhan-ku Yesus (Fairest Lord, Jesus)

Lirik        : Nyanyian Rakyat Jerman abad ke-17. Terjemahan Inggris oleh Joseph A. Seiss, 1873.
Musik    : Crusader’s Hymn Silesian folk song dari Schlesische Volkslieder, 1842; diaransemen kembali oleh Richard S. Willis, 1850

Mazmur 45 merupakan nubuatan tentang Mesias. Ayat 3 menjadi inspirasi dari lagu “Tuhanku Yesus” (Fairest Lord Jesus). Melodinya menggunakan nada himne “The Crusaders’ Hymn”. Teks lagu ini merupakan himne rakyat Jerman tidak diketahui dengan jelas siapa yang menulisnya. Teksnya pertama kali ditemukan dalam suatu manuskrip tahun 1662 dari Muenster di Westphalia. Teks dan melodinya digubah ketika disusun untuk misa dalam buku nyanyian Katolik Roma, Muensterisch Gesanbuch, pada tahun 1677.

Dalam tahun 1800an, terdapat kisah bahwa lagu ini dinyanyikan dalam suatu ibadah di daerah Silesia oleh suatu kelompok pengikut Jan Hus, salah satu pemimpin Reformasi awal. Nyanyian ini didengar oleh seorang laki-laki bernama Heinrich August Hoffman von Fallerslebein (1789-1874). Dia menyalin lagu ini dalam 5 bait yang kemudian dipublikasikan dalam suatu buku pujian Kristen dalam tahun 1842 di Leipzig, Jerman. Terjemahan 3 bait dalam bahasa Inggris dilakukan oleh Richard Storrs Willis. Ia lahir di Boston, pada tanggal 10 Feb. 1819. Ia mengikuti pendidikan akademis di Chauncey Hall, Boston Latin School, dan Yale sehingga menerima gelar A. B. dalam tahun 1841. Selama 6 tahun ia belajar di Jerman dan menjadi teman dekat dari Felix Mendelssohn. Kemudian ia kembali ke USA pada tahun 1848 menjadi seorang kritikus musik dan terlibat dalam terlibat dalam perkembangan musik di gereja serta di luar gereja. Pada tahun 1850 dia mempublikasikan karyanya tentang Church Chorals and Choir Studies yang memuat lagu “Tuhanku Yesus” di New York City. Selain himne ini, Willis juga berkontribusi dalam perkembangan himne kristen seperti salah satunya membuat melodi himne untuk lagu “Pada Tengan Malam Itu” (It Came Upon the Midnight Clear) yang ditulis oleh Edmund Hamilton Sears. Joseph Augustus Seiss (1823-1904) menambahkan 2 bait lagu ini yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dimuat dalam buku lagu sekolah minggu Lutheran Injili pada tahun 1873. Liriknya tambahan ini indah namun tidak terlalu dikenal banyak orang.

Dalam bahasa inggrisnya lagu ini berjudul "Fairest Lord Jesus" yang diterjemahkan menjadi "Tuhan Yesus Yang Maha Adil." Sebagaimana judulnya, lagu ini fokus pada siapa Kristus dalam setiap baitnya.

Dari bait ke-1 sampai dengan bait ke-4 dijelaskan bahwa Tuhan Yesus Adil dan Indah yang memerintah seluruh alam. Ia patut dihormati dan dimuliakan. Dalam Ulangan 32:4 dikatakan, "Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia." Demikian juga dituliskan dalam Mazmur 67:4, "Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi." Ini menjadi suatu sukacita bagi kita semua. Karena Ia yang bertahta atas alam semesta dan memimpin dalam keadilan. Ia bersih ketika menyatakan penghakimanNya. Ia merendahkan orang-orang yang congkak dan sombong, dan meninggikan orang yang rendah hati di hadapanNya.

Tuhan Yesus Kristus sebagai penguasa atas alam semesta yang Maha Adil. Dalam Matius 8:23-27, ketika angin ribut yang menggoncangkan perahu yang dinaiki oleh Krisus dan murid-murid-Nya. Hanya Tuhan Yesus saja yang dapat menenangkan angin ribut itu karena Ia Sang Maha Kuasa. Hal ini ditegaskan dalam Filipi 2:9-11, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!”

Selain Adil, Tuhan Yesus itu lebih indah dari apapun. Apa artinya?
1. Tuhan Yesus Kristus lebih indah dari segala sesuatu. Hal ini terkait dengan kemuliaan Allah yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun karena Dia-lah Sumber Keindahan itu. Kristus merupakan Pencipta yang dari-Nya memancarkan keindahan dan kemuliaan sejati (Yohanes 1:1-3; Kolose 1:15-17).
2. Tuhan Yesus lebih indah dari segala makhluk surgawi. Hal ini karena Kristus adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah yang pasti jauh lebih tinggi dan jauh lebih indah dari pada mereka (Ibrani 1:1-4).
3. Tuhan Yesus indah karena Ia adalah Juruselamat. Dalam Wahyu 5:12 terdapat nyanyian: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”
4. Tuhan Yesus jauh lebih indah daripada keindahan yang ditawarkan dunia. Hal ini karena di dalam Dia, kita memperoleh kekayaan kasih karunia-Nya dan itu jauh melebihi apa yang ditawarkan oleh dunia. Pada akhirnya, kita kembali diingatkan untuk terus memuji Sang Kristus karena Ia layak dipuji dan disembah.