Jumat, 10 Agustus 2018

Menabur dengan air mata, Menuai dengan Sorak-sorai


Mazmur 126:4-6 
Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!  Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Sebagai seorang kristen yang hanya beberapa tahun saja jika dibandingkan dengan orang kristen lain yang sudah puluhan tahun, saya menyadari betapa sulitnya hidup di dunia ini. Pertama, musuh terbesar yang terus saya hadapi adalah diri saya sendiri. Semakin mencoba menjadi kristen yang sejati, sepertinya semakin besar dan nyata musuh itu. Semakin besar konflik diri. Semakin besar rasa sakit ketika mencoba mematikan musuh itu. Kedua, dunia sepertinya semakin gencar untuk menjatuhkan saya. Banyak godaan yang semakin nyata di hadapan mata. Sistem dunia menghimpit dan menyudutkan sedemikian kuat memaksa diri untuk melakukan perkataan dunia daripada firman Allah. Ketiga, setan seolah menggoncang semakin giat. Banyak suara tuduhan pada dosa-dosa masa lalu. Dan banyak peristiwa dihadapi menimbulkan keluhan-keluhan yang sepertinya menyatakan keberhasilan setan menggoncangkan iman saya. 

Kesulitan hidup, pergumulan di bawah matahari: fitnah, patah hati, kecewa dan lainnya merupakan fakta sulitnya hidup kristen. Tapi saya ingat bahwa “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.”

Catatan: Lukisan "The Sower" (1888) oleh Van Gogh