Kamis, 22 Maret 2012

Besar Setia-Mu

(Great Is Thy Faithfulness)
Lirik: Thomas O. Chisholm (1866-1960)
Musik: William M. Runyan (1870-1957)


"Besar Setia-Mu" adalah salah satu lagu kristen yang sangat terkenal. Lagu ini menjadi dikenal dan disukai ketika dinyanyikan di dalam suatu Kebaktian Kebangunan Rohani yang dipimpin oleh Billy Graham pada 1954 di Inggris. Siapakah penulis lagu yang terkenal ini?


Penulis teks lagu ini adalah Thomas Obadiah Chisholm. Dia lahir pada 29 juli 1866 di Kentucky, Amerika. Dia mempunyai kelemahan dalam kesehatannya. Pada umur 27 tahun, Chisholm bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Dia bertobat dalam suatu Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dipimpin oleh Dr. H. C. Morrison. Beberapa tahun kemudian dia melayani di gereja sepenuh waktu. Namun karena kesehatannya yang tidak begitu baik, dia sakit. Di saat sakit yang demikian, dia teringat akan kesetiaan Tuhan yang terus memelihara dia. Walaupun mempunyai tubuh yang lemah, dia tetap bisa melayani. Dia ingat bahwa Tuhan terus memelihara dia setiap waktu dimana pun dia berada. Dia menulis puisi "Besar Setia-Mu".


Ketika Chisholm sedang melakukan pelayanan di berbagai tempat, dia menulis beberapa surat untuk temannya, William M. Runyan. Temannya ini seorang ahli musik walaupun tidak terlalu dikenal. Banyak juga puisi-puisi yang dikirim oleh Chisholm melalui surat-suratnya. Salah satunya dia mengirimkan "Besar Setia-Mu" yang kemudian musiknya ditulis oleh Runyan dan diterbitkan pada 1923. Kira-kira ada 1200 puisi yang ditulis oleh Chisholm dan kemudian dijadikan lagu kristen, yang kita sangat kenal adalah "Besar Setia-Mu". Chisolm meninggal pada 1960 ketika berumur 94 tahun. Lagu-lagu lain yang juga cukup dikenal yaitu "Hidup bagi Yesus" dan "Ku Mau Seperti Hu".


Lagu ini terinspirasi dari alkitab yaitu Ratapan 3:19-24, "Because of the Lord's great love we are not consumed, for his compassions never fail." Ketika Yerusalem mengalami banyak penderitaan. Yeremia meratapi apa yang dialami oleh umat Tuhan. Di tengah-tengah kesediahan itu, Yeremia melihat bahwa sebenarnya Tuhan itu setia dan penuh belas kasihan. Tuhan mempunyai rencana yang indah atas umatNya, walaupun sekarang tidak terlihat jelas oleh banyak orang. Tuhan, Allah setia memelihara ciptaanNya. Tuhan, Allah juga setia dan mengampuni dosa kita. Tuhan tetap setia walaupun kita tidak setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar