Kamis, 06 Juni 2019

Providensia Allah dalam Sejarah

Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur (Ester 6:1)

Banyak kemurahan dan kelepasan yang dialami umat Allah jauh melampaui hubungan sebab-akibat yang alamiah. Tatkala api siap menghanguskan, air siap menenggelamkan dan singa siap melahap, Allah dapat menaham semuanya itu. Laut dapat dibuat menjadi dinding air di kedua sisinya yang membuka jalan yang aman bagi bangsa Israel yang terancam (Keluaran 14:21-22). Api tidak dapat menghanguskan sehelai pun rambut saksi-saksi Allah (Daniel 3:26-27). Singa-singa yang lapar menjadi jinak dan tidak berbahaya ketika Daniel di lemparkan ke tengah-tengah mereka (Daniel 6:22-23). Bukankah kedengkian dari saudara-saudara Yusuf (Kejadian 37:26-28) dan rancangan jahat dari Haman (Ester 3:5-6) semuanya diubah oleh tangan providensi (pemeliharaan) ajaib dan tersembunyi, menjadi kemajuan dan keuntungan yang lebih besar bagi umat Allah? Sejarah pengangkatan Yusuf menunjukkan ada banyak langkah providensi yang menakjubkan. Seandainya salah satu dari langkah itu gagal, besar kemungkinan keseluruhan dari peristiwa itu juga akan gagal. tetapi setiap langkah berjalan sesuai urutannya, tetap berada pada waktu dan tempatnya masing-masing. Di dalam kelepasan orang-orang Yahudi dari rencana Haman, kita mendapati banyak langkah tindakan providensi terjadi bersamaan secara ajaib demi menggagalkan perangkap tersebut. Dengan cara serupa, jika kita memperhatikan dengan saksama alat dan sarana yang dipakai untuk mendatangkan kemurahan kepada umat Allah ini, siapakah yang tidak akan mengakui bahwa ada banyak peralatan dalam berbagai bentuk dan ukuran di dalam bengkel kerja providensi dan tangan yang sangat ahli  menggunakan peralatan-peralatan itu.

Kita mendapat sekumpulan providensi Allah yang sangat tepat terjadi sampai ke hitungan menit sehingga sekiranya terjadi lebih lambat atau lebih cepat sedikit saja, itu akan memberikan dampak yang berbeda. Begitu tepat waktunya pesan yang tiba kepada Saul tentang orang-orang Filistin telah menyerbu tanah mereka, sehingga Daud terlepas dari tangan Saul (1 Samuel 23:27). Malaikat berbicara kepada Abraham tepat sebelum tikaman yang mematikan menyembelih Ishak (Kejadian 22:10-11). Kepala juru minum raja Asyur juga berhadapan dengan providensi Allah yang menghancurkan dia (Yesaya 37:7-8). Ketika rancangan jahat Haman telah matang, pada malam itu raja tidak dapat tidur. Demikianlah providensi Allah terjadi pada saat-saat yang luar biasa.

John Flavel (1627-1691)
(Disadur dari Voices from The Past - Momentum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar