Selasa, 22 Maret 2016

Karya-karya Kristus

1 Korintus 1:30 – Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

Jemaat Korintus adalah Jemaat yang bisa dianggap “sempurna”. Artinya mereka adalah jemaat yang mempunyai banyak karunia dan juga giat dalam melayani. Namun terjadi perpecahan di dalam gereja Tuhan tersebut. Mereka mengelompokan diri mereka. Misalnya dalam ayat ke-12, Paulus menyatakan bahwa terdapat golongan Paulus, Apolos, Kefas dan Kristus. Mereka saling membanggakan golongan masing-masing. Setiap golongan merasa lebih daripada yang lain. Padahal seharusnya tubuh Kristus tidak terpecah-pecah. Karena itu, Paulus mengajak jemaat Korintus untuk mengingat kembali keadaan mereka semua ketika mereka dipanggil Allah. Menurut ukuran manusia keadaan mereka adalah tidak banyak yang bijak, tidak banyak yang berpengaruh, dan tidak banyak yang terpandang. Mereka sekarang membanggakan golongan dan karunia-karunia yang mereka miliki, padahal mereka dulu itu tidak demikian. Mereka menjadi seperti sekarang itu adalah karena karya Kristus dalam hidup mereka. Karena Kristus yang melayakkan mereka untuk ikut berbagian dalam pekerjaan Tuhan dan diperlengkapi dengan berbagai karunia. Hal ini nyata supaya tidak ada seorang pun yang memegahkan diri. Apakah karya Kristus itu?

Pertama, Kristus menjadi hikmat bagi kita. Paulus mengajarkan bahwa hikmat Allah itu adalah Kristus. Dengan mengenal Kristus, kita mengenal kebenaran yang sejati. Dalam bagian sebelumnya dinyatakan bahwa orang Yunani selama ini terus mencari hikmat. Karena itu pemberitaan injil Kristus dipandang sebagai suatu kebodohan di mata orang Yunani. Padahal hikmat sejati hanya di dapat di dalam Kristus karena Kristus sendirilah hikmat Allah itu. Jadi apa yang sudah dikejar dan dikerjakan oleh orang Yunani selama ini adalah suatu yang sia-sia. Berbahagialah kita karena kita melalui anugerah Tuhan sudah beroleh hikmat Allah yang sejati yaitu Kristus. Padahal kebanyakan dari kita bukanlah orang yang bijak.

Kedua, Kristus membenarkan kita. Alkitab mengajarkan bahwa semua manusia sudah berdosa dan tidak layak untuk datang ke hadapan Allah. Satu-satunya jalan adalah di dalam Kristus. Kebenaran Kristus dikenakan kepada kita yang tidak layak sehingga kita menjadi benar di hadapan Allah. Setiap manusia berdosa berpandangan bahwa dengan melakukan suatu yang baik maka mereka dapat memperoleh kepastian dalam hidup yang akan datang. Misalnya saja orang yahudi yang menekankan untuk melakukan hukum taurat dan memegang teguh tradisi. Mereka percaya dengan melakukan itu semua mereka akan memperoleh suatu yang berharga kelak. Kekristenan juga mengajarkan bahwa kita harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di hadapan Tuhan. Namun sebelum itu, kita harus dibenarkan dulu di dalam Kristus. Karena selama kita masih dalam status berdosa, apa pun yang kita lakukan adalah dosa. Kita harus dinyatakan benar terlebih dahulu di dalam Kristus lalu kita dimampukan untuk melakuan segala kebenaran Tuhan dalam hidup kita.

Ketiga, Kristus menguduskan kita. Arti dari kata kudus dari alkitab adalah dipisahkan atau dikhususkan. Umat yang dikuduskan artinya dikhususkan untuk Tuhan. Atau umat tersebut sudah dipisahkan dari dunia dan dibawa kepada Tuhan. Tidak hanya berhenti di situ saja. Umat yang sudah dikuduskan itu juga akan diutus kembali ke dunia untuk menyatakan kekudusan Allah selama mereka berada di dunia ini. Dengan kata lain, umat Tuhan diberikan suatu kemampuan untuk melakukan suatu transformasi kebenaran di dunia ini. Lihat kembali bangsa Israel yang dikhususkan daripada bangsa-bangsa yang lain. Namun mereka berhenti pada diri mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa kekudusan itu hanya milik mereka. Lalu mereka terus menyimpan kekudusan itu dan tidak mengajarkan kepada bangsa yang lain mengenai apa yang sudah Tuhan ajarkan. Yang mereka kerjakan hanyalah menegur bangsa lain dan menyatakan mereka adalah bangsa yang special yang terus disertai Tuhan. Mereka salah, karena Tuhan juga ingin agar umatNya menyatakan kekudusan itu dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Keempat, Kristus menebus kita. Kristus saja yang bisa melepaskan kita semua dari dosa. Penebusan ini Dia kerjakan melalui pengorbananNya di atas kayu salib. Dia menebus kita sehingga kita tidak lagi dalam belenggu dosa. Sekarang kita hidup di dalam Kristus karena sesudah Dia menebus kita, Dia juga menjadikan kita umatNya. Penebusan Kristus ini adalah satu kali untuk selamanya. Kalau di Perjanjian Lama, umat Tuhan harus mempersembahkan korban penebusan berkali-kali karena korban tersebut bukanlah korban yang sempurna. Dalam Perjanjian Baru dinyatakan bahwa Kristus-lah korban yang sempurna itu yang menyukakan hati Allah. Dan hanya penebusan yang dilakukan olehNya saja yang berlaku sekali untuk selamanya dan untuk semua umatNya.

Keempat hal ini hanya bisa dilakukan oleh Kristus. Dan kita adalah umat yang sudah mengalami keempat hal ini. Kita sudah memperoleh hikmat yang sejati di dalam Kristus, sudah dibenarkan, dikuduskan dan ditebus. Tidak seorang pun dari umat Tuhan yang berhak untuk memegahkan diri karena karunia atau apa pun yang ada pada dirinya. Ternyata Kristus-lah yang berkarya bukan manusia. Karena itu kalau pun kita memegahkan diri, seperti kata Paulus, bermegahlah dalam Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar