Kamis, 24 Januari 2019

Api Zaman

Teks    : C. M. Yu, Malang, 1969
Musik : Stephen Tong, Malang, 1969

Pdt Stephen Tong lahir tahun 1940 di kota Xiamen, Cina. Ayahnya berasal dari Cina dan Ibunya berasal dari Indonesia. Dari keluarga ini lahirlah 7 orang anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Ayahnya meninggal dunia ketika Pak Tong berumur 3 tahun. Sejak itu Ibunya mengasuh 7 orang anak ini sendirian. Ketika Pak Tong berumur 9 tahun, Ibunya membawa mereka ke Indonesia. Mereka pun tinggal di Surabaya. Ketika Pak Tong berumur 17 tahun, dia mengikuti suatu kebaktian yang dipimpin oleh seorang hamba Tuhan bernama Andrew Gih. Dalam kebaktian itu, dia dan 4 saudaranya laki-lakinya menyerahkan diri untuk hidup melayani Tuhan seumur hidup mereka. Kelima orang ini adalah Peter, Caleb, Solomon, Stephen dan Joseph. Mereka pun sampai sekarang menjadi hamba Tuhan dan melayani di beberapa tempat di dunia. Pdt. DR. Stephen Tong sendiri sudah melayani lebih dari 50 tahun di berbagai negara. 

Inti pesan lagu ini secara menyeluruh adalah mendorong setiap orang kristen untuk menjadi saksi Tuhan dan memberitakan injil Tuhan. Bait pertama, injil tidak dapat dilepaskan dengan salib. Penginjilan didasarkan pada pengorbanan Kristus di salib. 1 Korintus 1:17, Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itupun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. Selain itu, bait kedua menyatakan bahwa penginjilan didorong oleh mencintai jiwa-jiwa. Sebagaimana dinyatakan oleh Paulus dalam Efesus 3:1, Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah. Ketika kita mencintai jiwa-jiwa berarti kita merindukan jiwa-jiwa tersebut datang kepada Tuhan dan mengalami keselamatan di dalam Kristus. Ketiga, pengorbanan Kristus, pengorbanan para martir dan mencintai jiwa-jiwa seharusnya tidak menjadikan kita duduk diam melainkan bangkit dan memberitakan injil. Sesudah menyadari dasar yang mendorong kita menginjili, apa yang harus kita lakukan? Mempersembahkan diri menjadi saksi Kristus. Kiranya Tuhan Allah memampukan kita untuk bersaksi bagi Dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar