Rabu, 28 Desember 2022

Ajaiblah Nama-Nya (His Name is Wonderful)



Ajaiblah nama-Nya, terindah nama-Nya, (Yes. 9:5-6)
His name is wonderful, His name is wonderful,

besarlah kuasa-Nya, Yesus Tuhan. (Yoh. 20:28; Rm. 10:9; 1 Kor. 12:3)
His name is wonderful, Jesus, my Lord.

Raja s’gala raja (1 Tim. 1:17; 6:15), Pencipta semua (Kol. 1:16),
He is the mighty King, Master of everything,

ajaiblah nama-Nya, Yesus Tuhan. (Yoh. 20:28; Rm. 10:9; 1 Kor. 12:3)
His name is wonderful, Jesus, my Lord.

Gembala yang baik (Mzm. 23:1; Yoh. 10:11-18; 1 Ptr. 5:4), Batu Karang Teguh (Mzm. 18:2)
He’s the great Shepherd, the Rock of all Ages

Allah Mahakuasa. (Yes. 9:5-6)
Almighty God is He.

Sujudlah pada-Nya, kasihilah Dia, (Flp. 2:10)
Bow down before Him, love and adore Him,

ajaiblah nama-Nya, Yesus Tuhan. (Yoh. 20:28; Rm. 10:9; 1 Kor. 12:3)
His name is wonderful, Jesus, my Lord.

Pada tanggal 25 Desember 1955, Audrey Mieir menghadiri sebuah gereja di Duarte, California, di mana saudara iparnya, Dr. Luther Mieir, adalah pendetanya. Saat itu, jemaat kecil ini menyelenggarakan presentasi kisah Natal. Gereja itu dihiasi dengan dahan pinus, terdapat palungan, dan ada anak muda yang dipilih untuk menyajikan cerita. Saat kebaktian pagi dimulai, pendeta berdiri, membuka Alkitab dari Yesaya 9:5, dan berkata, “Namanya disebut orang: Penasihat Ajaib!” Saat itulah Mieir terinspirasi menulis kata-kata dan musik lagu ini di halaman depan Alkitabnya.

“Ajaiblah Nama-Nya” tidak mengikuti bentuk bait-bait yang biasa. Sebaliknya, itu seperti suatu refrain di mana ada kalimat utama diulang dengan disertai kalimat penghubung. Awalnya Mieir menulis ini seperti refrain saja tanpa kalimat penghubung karena berdasarkan presentasi asli dari kisah Natal dalam ibadah Natal yang dia hadiri waktu itu. Tetapi Tim Spencer memberikan masukan bahwa lagu ini lebih bagus jika ada kalimat penghubung. 

Lagu ini terinspirasi dari Yesaya 9:5 serta banyak sumber dari Alkitab. Tema utama adalah kalimat yang sering diulang dalam lagu ini yaitu “Ajaiblah Nama-Nya, Yesus Tuhan.” Melodinya dibuat sederhana untuk mudah dinyanyikan. Demikian pula kata-katanya tentang Tuhan Yesus yang mudah diingat. “Ajaiblah Nama-Nya” diulang berkali-kali supaya kita mengingat bahwa Allah yang kita percaya adalah Allah yang Ajaib dan Mulia. Alunan melodi dimulai dari rendah lalu secara bertahap naik semakin tinggi (misalnya dari “ajaiblah nama-Nya” sampai dengan “besarlah kuasa-Nya”), yang kemudian menuju “Yesus Tuhan.” Ini menyatakan penghormatan dari manusia yang rendah dan berdosa kepada Yesus Tuhan Yang Maha Tinggi.

Bagian kedua dari teks refrain dan teks jembatan bergeser dari menyatakan Yesus yang “Ajaib” menjadi ragam sebutan akan Tuhan Yesus yang bersumber dari Alkitab. Misalnya ”gembala dan batu karang teguh”, yang masing-masing dari Mazmur 23:1 dan Mazmur 18:2. Secara liturgi, lagu ini merupakan sebuah lagu pengagungan (adoration) dan perayaan (celebration).

Sumber Bacaan:
https://www.umcdiscipleship.org/articles/history-of-hymns-his-name-is-wonderful
https://hymnary.org/text/his_name_is_wonderful

Tidak ada komentar:

Posting Komentar