Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan
yang semakin besar - 2 Korintus 3:18
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,
mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara
- Roma
8:29
“Keselamatan yang tidak bisa hilang “ ini adalah salah satu ajaran
umum tentang keunikan Kristen. Kita pasti akan menyebutkan hal ini ketika kita
pergi untuk menginjili seseorang. Dan tidak jarang juga ketika ditanya tentang
keunikan Kristen, kita pun akan menjawab hal yang sama. Lalu, apa ada yang
salah dengan hal itu? Tidak. Memang benar alkitab mengajarkan demikian. Dan
kita harus mengimani ajaran alkitab tersebut. Namun yang menjadi masalah adalah
kepercayaan akan “keselamatan yang tidak bisa hilang” hanya berhenti sampai di
situ saja. Berhenti ketika kita pertama kali menerima Kristus dan mengaku
beriman padaNya sebagai Juruselamat kita satu-satunya. Kemudian hari lepas hari
kita lewati dengan berlalu begitu saja. Bahkan tidak jarang kita tetap tidak
berbeda dengan kita yang dulu sebelum berada di dalam Kristus.
Apa yang diajarkan alkitab?
Dengan jelas dikatakan: “Mereka juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya.”
Alkitab mengambarkan kehidupan Kristen adalah seperti “perjalanan”.[1] Perjalanan
yang pasti memiliki tujuan yang jelas. Salah satu tujuan penting dalam
kehidupan Kristen adalah “serupa dengan
Kristus”. Mungkin banyak dari kita tidak bertanya: “Mengapa menjadi serupa Kristus?” Karena jelas alkitab
mengatakan tujuan tersebut. Yang seringkali kita tanyakan adalah: “Bagaimana menjadi serupa
Kristus?” Jawabannya sederhananya: mengikuti teladanNya. Langkah awalnya
pastilah kita harus mengenal siapa Kristus, apa yang Dia kerjakan dan ajarkan
dalam alkitab. Hal ini yang harusnya kita kerjakan hari lepas hari dalam
kehidupan kita. Ini adalah suatu perjalanan yang panjang. Perjalanan seumur
hidup seseorang yang pasti tidak bisa diringkas begitu saja dalam satu tulisan
ini.
Untuk itu mari kita renungkan
satu hal ini: “menjadi serupa
Kristus”. Ini tidak sama dengan: “menjadi Kristus”. Ada banyak orang-orang yang
datang ke gereja dengan tujuan “menjadi Kristus”. Orang-orang yang datang
dengan satu misi untuk menjadi seorang penyelamat atau pahlawan gereja. Satu
misi yang mulia namun misi yang tidak dengan jelas mengenal siapa dirinya di
hadapan Allah. Di satu sisi yang lain, ada banyak orang yang juga malahan
terus-menerus merasa tidak layak untuk melayani Kristus dalam gerejaNya. Satu
perasaan “ketidaklayakan” yang harusnya memang terus kita miliki. Namun ini
sama bahayanya dengan yang pertama. Permasalahanya sama yaitu tidak mengenal
diri dengan jelas di hadapan Allah.
Padahal kita bukanlah Kristus,
kita bukanlah Juruselamat. Kita adalah
pengikut Kristus yang dipanggil untuk serupa Kristus. Artinya kita siap
meneladani Kristus dalam setiap hal yang Dia ajarkan. Dua hal yang penting
yaitu: (1) Kerendahan Hati. Kristus memberikan satu keteladanan
kerendahan hati yang luar biasa dan patut kita contoh. Ia tidak menganggap
kemuliaanNya itu harus dipertahankan tapi menjadi sama seperti manusia untuk
menyelamatkan manusia berdosa. Dalam kerendahan hati-Nya itu juga, ia
mengajarkan: (2) Melayani. Kristus jelas mengatakan: “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang"
(Markus 10:45). Dia datang untuk melayani, demikian juga kita yang di dalam
Kristus harus meneladaniNya.
Sudahkah meneladani Kristus menjadi Rendah Hati
dan memiliki dorongan untuk melayani?
Hi Kak Lukman...
BalasHapusAku ijin share di fb dan twitter ku yah.
Makacihh... :D
ok :) kiranya semakin jadi berkat ya
BalasHapus